Penyedia Alat Kesehatan Terlengkap

Kami penyedia jasa supply alat kesehatan, peralatan laboratorium, medical, mechanical, elektrical, environmental engineering terlengkap dan terpercaya. Kami melayani penjualan retail dan pemesanan khusus.

Untuk informasi lanjut, hubungi kami di
no telp -,
email: alkesritel@yahoo.com
website: alkesritel.blogspot.com.

Sabtu, 13 Juli 2013

Dua Langkah Cegah Penyakit Jantung


KOMPAS.com — Sampai saat ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) masih menempatkan penyakit kardiovaskular, seperti jantung koroner, stroke, dan juga hipertensi sebagai penyebab kematian nomor satu.

Agar kita bisa terhindar dari penyakit yang terus memakan korban jiwa ini, menjalankan gaya hidup sehat menjadi wajib hukumnya. Salah satu hal yang bisa kita lakukan untuk memastikan organ jantung selalu sehat adalah menjaga kadar tekanan darah dan kolesterol.

Para peneliti dari Medical University of South Carolina menemukan, pasien penderita hipertensi yang menurunkan kadar tekanan darahnya saja atau kadar kolesterolnya saja, risiko terkena serangan jantung hanya turun menjadi 20 persen dan 35 persen.

Berbeda hasilnya jika seorang pasien hipertensi berusaha menjaga agar kadar tekanan darah dan kolesterolnya tetap normal. Risiko terkena serangan jantung berkurang sampai lebih dari 50 persen.

Tekanan darah tinggi akan merusak lapisan pembuluh darah sehingga kolesterol mudah terserap masuk. Namun, jika menjaga kedua faktor tersebut, Anda akan membatasi jumlah kolesterol yang bisa masuk sekaligus melindungi kerusakan arteri.

Kebanyakan dokter lebih fokus untuk menurunkan kadar kolesterol pasiennya, padahal tekanan darah juga penting untuk dicek secara berkala dan dijaga agar selalu normal.

Menurut studi yang dimuat dalam jurnal Annals of Internal Medicine, untuk mengetahui kadar tekanan darah yang akurat, dibutuhkan pengukuran sampai dengan enam kali. Karena itu, selain di ruang dokter, Anda juga bisa mengukur tensi darah di toko obat atau di rumah jika memiliki alatnya.

Selain itu, sebaiknya ukur tensi darah pada kedua lengan. Menurut Aaron Michelfelder, peneliti dari Loyola University Stritch School of Medicine, hasil pengukuran yang berbeda bisa menjadi gejala penyakit pembuluh darah periferal yang akan meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.



Sumber Kompas



Info Alkes

0 comments:

Posting Komentar